Untuk mendapatkan sound bass yang baik dan seperti yang dibutukan, yang paling penting adalah kualitas bass itu sendiri, karena sound yang dihasilkan nantinya berasal dari karakter asli bass tersebut, jadi usahakan bass dalam keadaan sehat, minimal menggunakan string/senar baru (belum fals/sumbang) dan jika bass active sebaiknya menggunakan baterai baru. Hal kedua yang sama pentingnya adalah kualitas musisi/player yang memainkan bass tersebut, sound yang bagus sekalipun tidak akan menghasilkan kualitas yang bagus dengan permainan yang buruk. Berikutnya adalah teknik merekam bass yang baik, secara umum ada 3 teknik cara merekam bass, yaitu: DI (direct/langsung), menggunakan microphone (todong ampli), atau kombinasi dari keduanya.
Direct Injection atau Direct Input
Direct Injection atau sering disingkat dengan DI adalah teknik colok langsung, atau dalam recording adalah merekam langsung. Teknik ini maksudnya adalah bass anda dicolok kabel dan dihubungkan dengan DI box (kotak DI) dan DI box tersebut dihubungkan ke soundcard. Ini sangat disarankan jika bass anda tipe pasif, dan selain menggunakan DI box, anda juga dapat menggantinya dengan pre-amp sebelum masuk ke soundcard
.
Merekam Menggunakan Microphone (todong)
Kebanyakan engineer memilih merekam bass menggunakan amplifier daripada menggunakan DI. Merekam menggunakan microphone lazim disebut dengan istilah todong mic, caranya bass tersebut dicolok ke amplifier bass (seperti saat latihan/manggung), lalu didepan cabinet amplifier tersebut ditaruh microphone (biasanya menggunakan dynamic microphone), lalu microphone tersebut dihubungkan ke soundcard. Suara dari microphone tersebutlah yang akan direkam ke DAW
.
Kelebihan dari teknik todong adalah mendapatkan sound yang sudah dikompresi secara alami oleh speaker amplifier tersebut, selain itu tidak hanya mendapatkan karakter bass, tapi karakter amplifier tersebut, yang jelas karakter tersebut akan sulit didapat menggunakan virtual amplifier di DAW.
.
No comments:
Post a Comment